Jumat, 24 Mei 2019

RUMAH MURAH BERKUALITAS

PERUMAHAN GRAHA GADING PANDANTOYO
Lokasi di Utaranya Kantor Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk.
- Aman Nyaman Asri dan Bebas Banjir
- Padat Penduduk
- Dekat Sarana Umum
- 10 menit ke TOL Eks Kertosono
- 60 menit perjalanan Kertosono Surabaya

Spesifikasi Tipe 30/63
- Pondasi Batu Kumbung
- Dinding Bata Merah
- Rangka Atap Baja Ringan
- Atap Genteng Beton
- Plafon Gypsum
- Kusen Kayu
- Pintu Panil dan Dobel Triplek
- Bak Mandi Fiber
- WC Kloset Jongkok
- Sumber Air Sumur Bor dan Pompa Listrik
- Listrik 900 sesuai ketentuan PLN

Fasilitas
- 2 Kamar Tidur
- 1 Kamar Mandi
- Ruang Keluarga
- Carport

Harga
- Cash 137Juta
- Bisa sistem KPR BANK
- UTJ 1Juta
- Uang Muka bisa diangsur

Kontak WA/Telp.
082257118056

Jumat, 20 Desember 2013

Menghafal Terjemah Sholawat Wahidiyah



MENGHAFAL TERJEMAHAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT WAHIDIYAH BERFAEDAH MENJERNIHKAN HATI DAN MA’RIFAT BILLAH
WA ROSULIHI, SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM
1.     BISMILLAH.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (1x)!
2.     TAWASUL KEPADA RASULULLAH SAW.
Kami persembahkan ke haribaan Pemimpin kami, Baginda Nabi Muhamad Saw. (Alfatihah 7x)!
3.     TAWASUL KEPADA GHOUTSU HADZAZ ZAMAN RA.
Kami persembahkan ke pangkuan Ghoutsu Hadzaz Zaman, para pembantu Beliau, dan segenap kekasih Allah, Rodhiyallahu ta’ala ‘anhum (Alfatihah 7x)!
4.     ALLAHUMMA YA WAHIDU YA AHAD….
“Ya Allah, ya Tuhan Yang Maha Esa, ya Tuhan Yang Maha Satu, ya Tuhan Yang Maha Menemukan, ya Tuhan Yang Maha Pelimpah, limpahkanlah Sholawat Salam dan Barokah kepada Junjungan kami, Baginda Nabi Muhamad dan kepada keluarga Baginda Nabi Muhamad, pada setiap berkedipnya mata dan naik turunnya nafas, sebanyak bilangan yang Allah Maha Mengetahuinya, dan sebanyak limpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan-Nya.” (100x)!
5.     ALLAHUMMA KAMA ANTA AHLUH….
“Ya Allah, sebagaimana kehalian yang ada pada-Mu, limpahkanlah Sholawat, Salam, dan Barokah kepada Junjungan kami, Pemimpin kami, Pemberi Syafaat, Kecintaan dan Buah Jantung Hati kami, Baginda Nabi Muhamad Shollahu ‘alaihi wasallam, yang sepadan dengan keahlian Beliau. Kami memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan hak kemuliaan Beliau, tenggelamkanlah kami di dalam pusat dasar samudra tauhid-Mu, sedemikian rupa. Sehingga tiada kami melihat, mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, dan tiada kami bergerak ataupun berdiam, melainkan senantiasa di dalam samudra tauhid-Mu. Dan kami memohon kepada-Mu, ya Allah, limpahilah kami ampunan-Mu yang sempurna ya Allah, nikmat karunia-Mu yang sempurna ya Allah, sadar ma’rifat kepada-Mu yang sempurna ya Allah, cinta kepada-Mu dan menjadi kecintaan-Mu yang sempurna ya Allah, ridha kepada-Mu dan memperoleh keridhaan-Mu yang sempurna pula ya Allah. Dan sekali lagi ya Allah, limpahkanlah Sholawat, Salam, dan Barokah kepada Baginda Nabi dan kepada keluarga serta Sahabat Beliau sebanyak bilangan segala sesuatu yang diliputi oleh-Mu, dan yang termuat di dalam kitab-Mu dan rahmat-Mu. Duhai Tuhan Yang Paling Penyayang dari segenap yang penyayang. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (7x)!
6.     YA SYAFI’AL KHOLQISHOLATU WASSALAM….
“(1) Duhai Baginda Nabi, Pemberi Syafaat makhluk, ke pangkuanmu Sholawat dan Salam Allah semoga dilimpahkan. Duhai Nur/Cahaya makhluk, Penunjuk Manusia. (2) Duhai Unsur dan Jiwa makhluk, bimbinglah aku, dan didiklah diriku. Sungguh aku manusia yang zalim selalu. (3) Tiada arti diriku tanpa Engkau, Ya Sayyidii (duhai Pemimpinku). Maka, jika Engkau hindari aku, (akibat keterlaluan berlarut-larutku), pastilah aku menjadi orang yang hancur binasa.” (3x)!
7.     YA SAYYIDII YA RASULALLAH.
Duhai Pemimpin kami, duhai Utusan Allah. (7x)!
8.     YA AYYUHAL GHOUTSU SALAMULLAH….
“(1) Duhai Ghoutsu Hadzaz Zaman, ke pangkuanmu Salam Allah semoga tercurah. Bimbinglah (didiklah) diriku dengan izin Allah. (2) Dan arahkan pancacran sinar nadhrahmu kepadaku ya Sayyidi, radiasi batin yang mewushulkan aku sadar ke Hadirat Maha Luhur Tuhanku.” (3x)!
9.     YA SYAFI’AL KHOLQI HABIBALLAHI….
“(1) Duhai Baginda Nabi, Pemberi Syafaat makhluk, duhai Baginda Nabi, Kekasih Allah, ke pangkuanmu Sholawat dan Salam Allah semoga terlimpahkan. (2) Jalanku buntu, usahaku tak menentu untuk kesejahteraan negeriku. Cepatlah raih tanganku (tolonglah aku) ya Sayyidi dan seluruh umat.” (3x)!
10.  YA SAYYIDII YA RASULALLAH.
Duhai Pemimpin kami, duhai Utusan Allah. (7x)!
11.  YA ROBBANALLAHUMMA SHOLLI SALLIMI….
“(1) Ya Tuhan kami, ya Allah. Limpahkanlah Sholawat dan Salam kepada Baginda Nabi Muhamad, Pemberi Syafaat umat. (2) Dan kepada keluarga Beliau. Dan jadikan umat manusia ccepat-epat (lari mengabdikan diri dan sadar) kepada Tuhan Semesta Alam. (3) Ya Tuhan kami, ampunilah (dosa-dosa kami), permudahkanlah (segala urusan kami), bukakanlah (hati dan jalan kami), tunjukilah kami, akrabkan dan pereratlah (persaudaraan dan persatuan) di antara kami, ya Tuhan kami.” (3x)!
12.  ALLAHUMMA BARIKFIMA….
“Ya Allah, curahkanlah berkah kepada segala makhluk yang Engkau cicptakan, juga terhadap negeri ini, ya Allah, dan terhadap mujahadah ini, ya Allah.” (7x)!
13.  ISTIGHROQ.
Senam Nafas. Diam tidak membaca apa-apa. Segenap perhatian lahir batin, pikiran dan perasaan dipusatkan (dikosentrasikan hanya kepada Allah. Tidak ada acara selain Allah).
14.  BISMILLAH… ALLAHUMMA BIHAQQISMIKA….
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (1x)! Ya Allah, dengan hak kebesaran asma-Mu dan dengan kemuliaan serta keagungan Baginda Nabi Muhamad Shollahu ‘alaihi wasallam, dan dengan barokah Ghoutsu Hadzaz Zaman dan para pembantu Beliau, serta segenap Aulia’ kekasih-Mu, ya Allah, ya Allah, ya Allah, Rodhiyalloohu ‘anhum. (3x)! Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al-‘alamin, dan jadikanlah panggilan ini terkesan yang sangat mendalam. (3x)! Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa untuk berbuat segala sesuatu dan Maha Ahli mengabulkan permohonan.” (3x)!
15.  FAFIRRUU ILALLAAH.
“Larilah kembali kepada Allah!” (7x)!
16.  WAQUL JAA ALHAQQU….
“Dan katakanlah (Muhamad) bahwa sesuatu yang haq telah datang dan musnahlah sesuatu yang batal. Sesungguhnya perkara yang batal pasti musnah.” (3x)!

jenis-jenis tulisan

PENUNJANG MATERI BAHASA INDONESIA
M.NURIL SYAFAUL KARIM, S.Pd.

JENIS-JENIS TULISAN DALAM MEDIA MASSA
BERITA
1.    Berita (news) adalah laporan peristiwa berupa paparan fakta dan data tentang peristiwa tersebut.
2.    Unsur fakta yang dilaporkan mencakup 5W+1H: What (Apa yang terjadi), Who (Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu), Why (Kenapa hal itu terjadi), When (Kapan kejadiannya), Where(Di mana terjadinya), dan How (Bagaimana proses kejadiannya).
3.    Ada beberapa jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik, antara lain berita langsung (straight news), berita mendalam (depth news), berita opini (opinion news), dan berita foto.
4.    Struktur tulisannya terdiri dari judul (head), baris tanggal (dateline), teras berita (lead), dan isi berita (body).
5.    Prinsip penulisannya antara lain mengedepankan fakta terpenting (mode piramida terbalik, inverted pyramid), tidak mencampurkan fakta dan opini, dan berimbang (balance, covering both side).
6.    Isi berita merupakan fakta peristiwa yang benilai berita (news value), yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
OPINI
1.    Opini adalah pendapat atau pandangan (views) yang sifatnya subjektif mengenai suatu masalah atau peristiwa yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
2.    Jenis-jenis naskah opini antara lain artikel opini (article), kolom (column), tinjauan (essay), tajukrencana (editorial atau opini redaksi), surat pembaca (letter to the editor), karikatur, dan pojok.
3.    Isi tulisan berupa pendapat pribadi penulis berdasarkan fakta ataupun ungkapan pemikiran semata.
4.    Struktur umum tulisan opini/artikel: judul (head), penulis (by line), pembuka tulisan (opening), pengait (bridge), isi tulisan (body), dan penutup (closing).
FEATURE
1.    Feature  (karangan khas) adalah laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya penulisan karya fiksi seperti cerpen) yang menuturkan peristiwa.
2.    Isinya penonjolan segi (angle) tertentu dalam sebuah peristiwa, biasanya unsur yang mengandung segi human interest, yakni memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi —keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan amarah atau kejengkelan.
3.    Mengedepankan unsur hiburan ketimbang informasi.
4.    Biasanya menggunakan “kata berona” (colorful word) untuk menambah daya tulisan.
5.    Jenis-jenis feature antara lain feature berita (news feature), feature artikel (article feature), tips (how to do it feature), feature biografi, feature perjalanan atau petualangan (catatan perjalanan), dan sebagainya.
RESENSI
1.    Resensi  secara  bahasa artinya  “pertimbangan  atau perbincangan (tentang)  sebuah  buku” (WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1984:821).
2.    Kamus Besar Bahasa Indonesia: pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku.
3.    Berisi penilaian tentang kelebihan atau kekurangan sebuah buku, menarik-tidaknya tema dan isi buku itu, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
4.    Selain resensi buku, ada pula resensi film dan resensi pementasan drama.
5.    Penulis resensi disebut resensator (peresensi). M.L. Stein (1993:80) menyebut penulis resensi sebagai pengkritik (kritikus). Pendapat mereka, kata Stein, adalah penting karena kadang-kadang mereka dapat menilai apakah sebuah buku akan mencapai keberhasilan atau sebaliknya.
6.    Struktur tulisan: (1) Pendahuluan –berisi informasi objektif atau identitas  buku, meliputi  judul, penulis,  penerbit dan tahun terbitnya,  jumlah halaman, dan –bila perlu– harga. (2) Isi –ulasan tentang  tema  atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar  isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku,  dan informasi tentang latar belakang serta  tujuan penulisan buku tersebut. Diulas pula tentang gaya penulisan, perbandingan buku itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain  atau  buku karangan penulis yang sama dengan  tema  lain. (3) Penutup –peresensi  menilai bobot (kualitas) isi  buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau  kekurangan buku tersebut, memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya menyangkut cover, judul, editing), serta memberi pertimbangan kepada pemba¬ca   tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki/dibeli.
KOLOM
1.    Kolom (column) adalah sebuah rubrik khusus para pakar yang berisikan karangan atau tulisan pendek, yang berisikan pendapat subjektif penulisnya tentang suatu masalah.
2.    Rubrik khusus ini umumnya bernama asli (“Kolom”), namun ada pula media massa yang menggunakan nama lain seperti “Resonansi” (Republika), “Asal Usul” (Kompas), dan sebagainya.
3.    Penulisnya disebut kolomnis (columnist). Dalam kamus bahasa, kolomnis diartikan sebagai seorang penulis yang menyumbangkan karangan (artikel) pada suatu media massa secara tetap.
4.    Isinya hanya pendapat, berbeda dengan tulisan artikel yang berisi pendapat namun disertai tuturan data, fakta, berita, atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang suatu masalah.
5.    Nasksh kolom tidak mempunyai struktur tertentu, tapi langsung berisi tubuh tulisan, yakni berupa pengungkapan pokok bahasan dan pendapat penulisnya tentang masalah tersebut. Judulnya pun biasanya singkat saja. Bahkan, dapat hanya satu kata.
TAJUK
1.    Tajukrencana (biasa disingkat “tajuk” saja) dikenal sebagai  “induk karangan” sebuah media massa.
2.    Disebut juga “Opini Redaksi”, yakni penilaian redaksi sebuah media tentang suatu peristiwa atau masalah.
3.    Merupakan “jatidiri” atau identitas sebuah media massa.  Melalui  tajuklah redaksi media tersebut menunjukkan sikap atau visinya tentang sebuah masalah aktual yang terjadi di masyarakat.
4.    Tajukrencana yang berupa artikel pendek dan mirip dengan tulisan kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior yang mampu menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
5.    Sikap, opini, atau pemikiran yang disuarakan lewat tajuk adalah visi dan penilaian orang, kelompok, atau organisasi yang mengelola atau berada di belakang media tersebut.
ESAI
1.    Esai (essay) artinya (1) karangan, esei (sastra) dan (2) skripsi.
2.    KBBI mendefinisikan esai sebagai “karangan prosa (karangan bebas) yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya”.
3.    Esai dikenal di tiga dunia: jurnalistik, akademis, dan sastra/seni.
4.    Dalam konteks jurnalistik, esai adalah tulisan pendek yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.
5.    Dalam konteks akademis, esai diartikan sebagai “komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu”.
6.    Struktur tulisan esai akademis atau sistematika penulisannya dibagi menjadi tiga bagian: (1) Pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi), (2) Subjek bahasan dan pengantar tentang subjek), (3) Tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh informasi tentang subjek), dan (4) Penutup berupa kesimpulan (konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek).
7.    Bentuk esai dalam konteks akademis dikenal sebagai “esai formal” yang sering dipergunakan para pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
8.    Di dunia sastra atau seni, esai adalah karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya atas suatu masalah di bidang kesusastraan dan kesenian. Esai adalah tulisan berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni.
9.    Sedikitnya ada tiga jenis esai: narastif, deskriptif, dan persuasif.
TULISAN ILMIAH
1.    Tulisan ilmiah dikenal sebagai “tulisan akademis” (academic writing).
2.    Memerlukan kalimat tesis, premis, dan hipotesis, diikuti “kerangka berpikir” untuk diuraikan lagi dalam beberapa bab dengan riset mendalam.
3.    Metodologi penelitian dan deviasi mesti bisa diuraikan dengan jelas.
4.    Jenis tulisan ilmiah: disertasi, tesis, skripsi, dan artikel-artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.
TULISAN ILMIAH POPULER
1.    Ilmiah populer yaitu tulisan ilmiah yang ditulis dengan gaya penyajian artikel populer atau gaya jurnalistik yang mengedepankan unsur informasi, keumuman, dan mudah dimengerti.
2.    Tulisan ilmiah populer bisa juga diartikan sebagai tulisan ilmiah yang disusun dengan menggunakan bahasa jurnalistik (language of mass communication).
3.    Prinsipnya, menulis artikel ilmiah populer sama dengan menulis artikel populer biasa –proses kerja intelektual yang membutuhkan keahlian khusus (writing technique), latihan, kejelian, daya nalar, wawasan, referensi, etika, waktu, dan… kesabaran.
4.    Seperti halnya semua tulisan, artikel ilmiah populer  juga menjadikan komunikasi sebagai tujuan utama.
5.    Perbedaan utama artikel biasa dengan artikel ilmiah populer utamanya dalam hal dukungan fakta dan teori. Dalam artikel biasa, penulis tidak dituntut menyertakan fakta atau teori sebagai pendukung argumentasi atau opininya.
6.    Karakter utama artikel ilmiah populer adalah opini subjektif penulis disertai fakta-data (biasanya hasil riset) dan teori pendukung tentang suatu masalah atau peristiwa.
7.    Cara dan struktur penulisan sama dengan penulisan artikel opini.

WAWASAN TENTANG BERITA
Berita berasal dari bahsa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi”.Ada juga yang menyebut dengan “Vritta” artinya “kejadian” atau “Yang Telah Terjadi”.Menurut kamus besar,berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.
Menurut Dean M. Lyle Spencer : Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.
Menurut Willard C. Bleyer : Berita adalah sesuatu yang termasa ( baru ) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makana bagi pembaca surat kabar, atau karena ika dapat menarik pembaca – pembaca tersebut.
Menurut William S Maulsby : Berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.
Menurut Eric C. Hepwood : Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum
Menurut Dja’far H Assegaf : Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa ( baru ), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi – segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.
Menurut J.B. Wahyudi : Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memilki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik.
Menurut Amak Syarifuddin : Berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik media massa.
Dari sekian definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni: Laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas.
Dalam berita juga terdapat jenis-jenis berita yaitu:
1.    Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini.
Jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam :
a)    Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca.
Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
b)    Soft News, nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.
2.    Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
3.    Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.
4.    Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
5.    Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.
Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu
Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.
Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.


Body.
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
Unsur-Unsur Berita
Dalam Berita Harus terdapat unsur-unsur 5W 1H yaitu:
(1) What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
(2) Who – siapa yang terlibat di dalamnya?
(3) Where – di mana terjadinya peristiwa itu?
(4) When – kapan terjadinya?
(5) Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
(6) How – bagaimana terjadinya?
(7) What next – terus bagaimana?

TAMBAHKAN WAWASAN DI ATAS DENGAN WAWASAN BERIKUT
Apa pengertian berita?
Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang baru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa; suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu disampaikan kepada khalayak melalui media massa umum.
Unsur-unsur apa saja yang membentuk suatu berita?
Unsur-unsur yang mempengaruhi suatu fakta atau gagasan sehingga dapat dijadikan berita adalah
1.    Penting (significance), yaitu kejadian yang dapat mempengaruhi orang banyak atau kejadian yang punya dampak terhadap kehidupan para pembaca.
2.    Besar (magnitude), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka berarti bagi kehidupan orang banyak atau kejadian yang dapat berakibat dijumlahkan dalam rangka menarik buat pembaca.
3.    Waktu (timeless), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau baru ditemukan.
4.    Dekat (proximity), yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca. Kedekatan ini bisa bersipat geografis ataupun emosional.
5.    Tenar/populer, luar biasa (prominence), menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat terkenal oleh pambaca.
6.    Manusiawi (human interest), yaitu kejadian yang memberikan sentuhan perasaan bagi para pembaca, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa atau orang besar dalam situasi biasa.
Apa yang dimaksud bahasa berita?
Bahasa berita adalah bahasa yang disyaratkan sederhana tidak bercampur baur dengan kata-kata asing dan kata-kata yang kurang atau tidak dipahami pembaca. Selain itu dalam bahasa berita hindari pemakaian kalimat terbalik dan kata-kata penat.
Apa saja syarat-syarat berita itu?
Berita harus memenuhi syarat:
1.    Harus benar, apa yang diberitakan itu sesuai fakta dengan bukti-bukti yang konkrit.
2.    Sederhana, berita yang ditulis harus sederhana baik dalam isi maupun bahasanya sehingga dapat dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat.
3.    Singkat, berita yang baik adalah tidak bertele-tele, langsung pada pokok permasalahan, singkat jelas dan padat sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.
4.    Jelas, apa yang diberitakan itu tidak semu, jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
5.    Hidup, apa yang diberitakan harus mendorong minat pembaca untuk terus membaca dan mengikuti perkambangan berikutnya. Pembaca ikut merasakan.
Berita memiliki berbagai ragam, mohon dijelaskan?
Pembagian jenis berita dapat digolongkan menjadi 3 golongan:
1.    Berita langsung (straight news)
2.    Berita ringan (soft news)
3.    Berita kisah (feature)
Apa yang dimaksud berita aktual (hard news)?
Berita aktual adalah uraian peristiwa, pendapat, atau realitas yang harus disajikan kepada khalayak secepatnya karena memiliki nilai berita yang tinggi. Berita aktual ini sering dijadikan berita utama media cetak atau dijadikan menu utama pada pemberitaan televisi, bahkan secara khusus berita ini dijadikan menu pada “sekilas info “(RCTI) atau “Aktualita” (AN-teve), “Fokus Utama” (Indosiar) atau nama lainnya yang memiliki maksud sama.
Mohon dijelaskan berita ditinjau dari sudut geografi!
Berita ditinjau dari sudut geografi terbagi 3 yaitu: berita lokal, nasional, dan internasional.
Jika ditinjau sudut masalahnya, berita terbagi dalam bidang atau masalah apa saja?
Berita ditinjau sudut masalahnya terdiri dari bidang atau masalah politik, ekonomi, agama, budaya, ilmu pengetahuan, olah raga, tekhnik, militer, filsafat, dan tata negara.

TAMBAHAN
RAHASIA SUKSES ORANG JEPANG
1.    KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai.

2.    BUDAYA MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3.    HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswa nya.

4.    LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.

5.    INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka International Hotel, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu.

6.    PANTANG MENYERAH
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini.

7.    BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris).


8.    KERJASAMA KELOMPOK
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9.    MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Di Jepang setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10.    MENJAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

HARAP DIBACA, DIPERHATIKAN, DAN BERSAMA-SAMA DIAMALKAN! TERIMA KASIH.

sejarah bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia
M.NURIL SYAFAUL KARIM

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia, namun hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di sekolah di Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
Bentuk yang lebih formal, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar.
Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur diadopsi oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
Penyebutan pertama istilah "Bahasa Melayu" sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13, ahli bahasa tidak dapat menyimpulkan apakah bahasa Melayu Klasik merupakan kelanjutan dari Melayu Kuna. Catatan berbahasa Melayu Klasik pertama berasal dari Prasasti Terengganu berangka tahun 1303. Seiring dengan berkembangnya agama Islam dimulai dari Aceh pada abad ke-14, bahasa Melayu klasik lebih berkembang dan mendominasi sampai pada tahap di mana ekspresi “Masuk Melayu” berarti masuk agama Islam.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1.    Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
2.    Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
3.    Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.
4.    Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.

Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan. Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.
Mulanya Bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan Latin-Romawi mengikuti ejaan Belanda, hingga tahun 1972 ketika Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.

Perubahan:
Indonesia
(pra-1972)    Malaysia
(pra-1972)    Sejak 1972
tj    ch    c
dj    j    j
ch    kh    kh
nj    ny    ny
sj    sh    sy
j    y    y
oe*    u    u
Catatan: Tahun 1949 "oe" sudah digantikan dengan "u".

Dibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa, bahasa Indonesia tidak banyak menggunakan kata bertata bahasa dengan jenis kelamin. Sebagai contoh kata ganti seperti "dia" tidak secara spesifik menunjukkan apakah orang yang disebut itu lelaki atau perempuan. Hal yang sama juga ditemukan pada kata seperti "adik" dan "pacar" sebagai contohnya. Untuk menspesifikasi sebuah jenis kelamin, sebuah kata sifat harus ditambahkan, "adik laki-laki" sebagai contohnya.
Ada juga kata yang berjenis kelamin, seperti contohnya "putri" dan "putra". Kata-kata seperti ini biasanya diserap dari bahasa lain (pada kasus di atas, kedua kata itu diserap dari bahasa Sanskerta melalui bahasa Jawa Kuno).
Untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak digunakanlah reduplikasi (perulangan kata), tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat dalam konteks. Sebagai contoh "seribu orang" dipakai, bukan "seribu orang-orang". Perulangan kata juga mempunyai banyak kegunaan lain, tidak terbatas pada kata benda.
Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu "kami" dan "kita". "Kami" adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak termasuk sang lawan bicara, sedangkan "kita" adalah kata ganti inklusif yang berarti kelompok orang yang disebut termasuk lawan bicaranya.
Susunan kata dasar adalah Subjek - Predikat - Objek (SPO), walaupun susunan kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di bahasa berinfleksikan kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala/waktu (tense). Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, "kemarin" atau "besok"), atau indikator lain seperti "sudah" atau "belum".
Dengan tata bahasa yang cukup sederhana bahasa Indonesia mempunyai kerumitannya sendiri, yaitu pada penggunaan imbuhan yang mungkin akan cukup membingungkan bagi orang yang pertama kali belajar bahasa Indonesia.

Semangat.

Ulangan Harian Bhs Indonesia

ULANGAN HARIAN MAPEL BAHASA INDONESIA
KELAS XI MAN NGLAWAK KERTOSONO TAHUN 2013
M.NURIL SYAFAUL KARIM, S.Pd.
Intruksi!
A.        Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar, serta harus tuntas!
B.        Anda boleh membuka buku sumber apapun, diperkenankan bekerja sama!
C.         Baca doa sebelum dan sesudah mengerjakan! KERJAKAN yang mudah dulu!
D.        Kerjakan di Kertas! Sertakan pula identitasmu (nama lengkap, kelas, TTL, alamat, hobi, dan cita-cita)!

1.        Jelaskan pengertian bahasa beserta ciri-cirinya!
2.        Ragam bahasa dibedakan menjadi: idiolek, dialek, sosiolek, fungsiolek, bahasa baku, bahasa nonbaku, bahasa tulis, dan bahasa lisan. Jelaskan pengertian masing-masing dan beri contohnya!
3.        Bahasa Indonesia mempunyai 28 fonem/lafal, antara lain: 6 lafal vokal (a, i, u, e, E, dan o) dan 22 lafal konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, z, sy, kh, ny, dan ng). berilah contohnya masing-masing berupa kata!
4.        Bahasa Indonesia mempunyai 26 huruf, antara lain: 5 huruf vokal (a, i, u, e, dan o), dan 21 huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z). berilah contohnya masing-masing berupa kata!
5.        Mari menginjak EYD. Ada aturan main dalam penggunaan huruf, antara lain huruf Kapital dan huruf Miring. Sebutkan aturan-aturannya dan berilah contohnya!
6.        Berikut jenis-jenis pidato: khotbah, ceramah, kuliah, presentasi, orasi, sambutan. Jelaskan istilah masing-masing!
7.        Masih pada pidato. Ada 4 teknik berpidato, sebutkan dan jelaskan pengertiannya!
8.        Jelaskan pengertian berita dan bahasa berita!
9.        Berita mempunyai unsur-unsur: Penting (significance), Besar (magnitude), Waktu (timeless), Dekat (proximity), Tenar/populer, luar biasa (prominence), dan Manusiawi (human interest). Jelaskan maksud masing-masing!
10.   Perhatikan seluruh koran! Ada beberapa macam tulisan, antara lain: berita (news), opini (views), karangan khas (feature), ulasan (resensi), kolom (column), tajuk rencana (tajuk), karangan bebas (esai), tulisan ilmiah (akademic writing), dan tulisan ilmiah populer. Jelaskan pengertian masing-masing!



ULANGAN HARIAN MAPEL BAHASA INDONESIA
KELAS XI MAN NGLAWAK KERTOSONO TAHUN 2013
M.NURIL SYAFAUL KARIM, S.Pd.
Intruksi!
A.        Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar, serta harus tuntas!
B.        Anda boleh membuka buku sumber apapun, diperkenankan bekerja sama!
C.         Baca doa sebelum dan sesudah mengerjakan! KERJAKAN yang mudah dulu!
D.        Kerjakan di Kertas! Sertakan pula identitasmu (nama lengkap, kelas, TTL, alamat, hobi, dan cita-cita)!

1.        Jelaskan pengertian bahasa beserta ciri-cirinya!
2.        Ragam bahasa dibedakan menjadi: idiolek, dialek, sosiolek, fungsiolek, bahasa baku, bahasa nonbaku, bahasa tulis, dan bahasa lisan. Jelaskan pengertian masing-masing dan beri contohnya!
3.        Bahasa Indonesia mempunyai 28 fonem/lafal, antara lain: 6 lafal vokal (a, i, u, e, E, dan o) dan 22 lafal konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, z, sy, kh, ny, dan ng). berilah contohnya masing-masing berupa kata!
4.        Bahasa Indonesia mempunyai 26 huruf, antara lain: 5 huruf vokal (a, i, u, e, dan o), dan 21 huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z). berilah contohnya masing-masing berupa kata!
5.        Mari menginjak EYD. Ada aturan main dalam penggunaan huruf, antara lain huruf Kapital dan huruf Miring. Sebutkan aturan-aturannya dan berilah contohnya!
6.        Berikut jenis-jenis pidato: khotbah, ceramah, kuliah, presentasi, orasi, sambutan. Jelaskan istilah masing-masing!
7.        Masih pada pidato. Ada 4 teknik berpidato, sebutkan dan jelaskan pengertiannya!
8.        Jelaskan pengertian berita dan bahasa berita!
9.        Berita mempunyai unsur-unsur: Penting (significance), Besar (magnitude), Waktu (timeless), Dekat (proximity), Tenar/populer, luar biasa (prominence), dan Manusiawi (human interest). Jelaskan maksud masing-masing!
10.   Perhatikan seluruh koran! Ada beberapa macam tulisan, antara lain: berita (news), opini (views), karangan khas (feature), ulasan (resensi), kolom (column), tajuk rencana (tajuk), karangan bebas (esai), tulisan ilmiah (akademic writing), dan tulisan ilmiah populer. Jelaskan pengertian masing-masing!