Senin, 25 Mei 2009

Budidayakan Budaya Membaca

Budidayakan Budaya Membaca


Menjadi manusia yang cerdas, kreatif, dan pintar bukanlah suatu hal yang sulit. Asalkan kita mau membaca dengan tekun dan sungguh-sungguh harapan untuk menjadi manusia cerdas, kreatif, dan pintar bisa tercapai. Membaca bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak sekali diantara kita yang sulit untuk membaca bacaan. Hal ini yang dimaksud membaca ialah memahami, merenungi, menilai, dan mengkritik bacaan dengan baik dan benar. Adakalanya diantara kita membaca sekedar iseng, waktu ditanya tentang isi bacaan yang telah dibaca dia tidak bisa menjawab. Atau, saat melihat bacaan yang hanya beberapa lembar kita sudah merasa tidak mampu untuk menyerap informasi yang ada pada bacaan tersebut. Walhasil, kita pun tidak mampu menyerap bacaan tersebut. Orang yang memiliki kemampuan dalam menyerap pengetahuan secara cepat dan bisa menangani suatu masalah, baik yang ada pada dirinya sendiri maupun yang ada pada lingkungan sekitar sebenanrnya dialah yang dianggap sebagai manusia super. Dengan kemampuan otaknya segala hal yang ada di sekitarnya bisa terselesaikan. Hal itu bisa dilakukan apabila diri seseorang memiliki kemampuan membaca secara cepat dan serius. Oleh karena itu membaca sangat penting bagi kita, apalagi kita sebagai mahasiswa yang memiliki tugas banyak dari dosen dan memiliki tanggung jawab besar terhadap masalah sosial masyarakat indonesia.

Ada beberapa manfaat membaca yang dapat kita petik. Hal itu antara lain: 1) dapat mengusir perasaan cemas, 2) dapat menjauhkan diri dari golongan orang yang tak punya aktivitas, 3) dapat mencarahkan akal pikiran dan hati nurani, 4) dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya ingat serta pemahaman, dan 5) dapat mempertebal iman, khususnya apabila kita memperbanyak membaca buku-buku motivasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membaca: 1) buatlah pertanyaan 5W+1H (what, why, when, who, where, dan how) yang ada kaitannya dengan bacaan tersebut, 2) bacalah sekilas bacaan tersebut, 3) bacalah keseluruhan bacaan tersebut dengan penuh pemahaman, 4) jawablah pertanyaan yang anda buat, dan 5) buatlah rangkuman hasil bacaan. Usahakan sikap Anda saat membaca ialah: 1) badan rileks, 2) fokus, 3) dan niatlah membaca memenuhi perintah Tuhan bukan karena yang lain-lain. Dengan begitu Anda akan meresa gampang menyerap isi bacaan.

Kalau membaca merupakan perintah Tuhan seharusnya kita melaksanakan perintah ini dengan baik dan benar. Kita pergunakan waktu 24 jam ini dengan banyak membaca. Kita bisa membaca buku, potensi diri, atau membaca alam. Yang penting, kita bisa merasakan nikmatnya kebesaran Tuhan atas keluasan ilmu-Nya sehingga kita bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Janganlah kita menganggap sempit terhadap makna kata “membaca”. Membaca tidak hanya terbatas pada buku, akan tetapi membaca juga pada objek apa saja yang ada di sekitar kita.

Tujuan hakiki membaca ialah menjadikan manusia bijak, santun, dan peka terhadap masalah sosial. Kita bisa menjadi manusia bijak, santun, dan peka terhadap masalah sosial secara otodidak manakala kita tidak membuang kertas yang kita temui di sekitar kita. Bila ada kertas kosong janganlah tergesa-gesa Anda buang. Perhatikan kertas kosong tersebut dengan kemampuan perenungan Anda. Buatlah kertas kosong tersebut menjadi bermakna bagi diri sendiri dan orang lain. Apalagi Anda menemukan kertas yang ada tulisannya. Hal yang perlu Anda lakukan ialah: 1) baca, 2) pahami, 3) renungi, 4) analisislah, 5) komentari, dan 6) diskusikan kepada penulisnya. Dengan demikian Anda akan menjadi manusia yang cendikiawan sejati, yaitu manakala seseorang bertanya kepada anda tentang suatu masalah apapun Anda bisa menjawabnya dengan baik dan benar sehingga orang tersebut merasa puas atas jawaban anda.

Apabila Anda menemukan tulisan yang tidak sejalan dengan pemahaman anda jangan dibuang tulisan tersebut. Namun, bacalah dengan sunggguh-sungguh, berilah komentar terhadap bacaan tersebut, dan diskusikan kepada penulisnya karena hal itu bisa membantu kerja otak anda menjadi berkembang dari waktu ke waktu. Dan bila ada tulisan yang sejalan dengan pemikiran anda segera lakukan baca cepat dan penuh dengan pemahaman.

Manusia berbudaya ialah manusia yang banyak membaca terhadap apa saja. Mari kita jadikan kampus FBS ini menjadi kampus yang berbudaya membaca. Keberhasilan usaha kita dalam membudidayakan membaca bisa terlihat di sudut-sudut kampus banyak mahasiswa yang membaca, yang berdiskusi, yang mempraktikkan isi bacaan tersebut, dan yang lain-lain. Kiranya belum muncul benih-benih mahasiswa yang berbudaya membaca mari kita gerakkan antusias membaca pada diri kita masing-masing.

Setelah rampung membaca langkah berikutnya ialah mempraktikkan pokok pikiran isi bacaan. Janganlah ilmu yang sudah kita dapat dari membaca kita simpan begitu saja tanpa adanya sikap pengamalan. Akan tetapi, mari kita amalkan dan kita kembangkan ilmu-ilmu kita walaupun sedikit sehingga terwujud masyarakat yang berbudi pekerti tinggi.


Tidak ada komentar: