CARA MEMBUAT CATATAN
KAKI
M.NURIL SYAFAUL KARIM
Footnote (catatan kaki) adalah catatan di kaki halaman
untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, pernyataan, atau ikhtisar. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan footnote adalah sebagai
berikut.
1. Footnote (Catatan kaki) dari Buku
- Satu Pengarang
1Ade
Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar
Swadaya, Depok, 2002, hlm. 14.
- Dua Pengarang
2Bagas
Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern, Pustaka
Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.
2. Footnote (Catatan kaki) dari Internet
3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”,
Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html,
pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
3. Footnote (Catatan kaki) dari Majalah
4Mochtar
Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari
1975, hlm. 36.
4. Footnote (Catatan kaki) dari Surat Kabar
5Suara
Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.
Di atas merupakan contoh-contoh
penulisan Footnote atau Catatan kaki. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penulisan footnote adalah sebagai berikut.
- Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
- Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
- Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika diketik dengan komputer.
- Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama pengarang dicantumkan semua.
- Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis, “Judul dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen tersebut di download.
- Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
Dalam menuliskan footnote,
adakalanya digunakan singkatan-singkatan tertentu, yaitu :
- ibid, kependekan dari ibidem yang berarti ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain’.
- op.cit., singkatan dari opere citato, artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan sumber lain’.
- loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Perhatikan
pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.
a)
1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
b)
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
c)
3Ismail Marahimin, Menulis secara
Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
d)
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan
Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
e)
5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah
disebutkan di atas)
f)
6Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut
di atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
g)
7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke
halaman yang sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)
Pedoman dan Petunjuk Penulisan
Catatan Kaki (Footnote)
Dalam membuat catatan kaki suatu
karya ilmiah, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Catatan kaki ditulis dengan jarak 1 spasi
- Catatan kaki tidak menggunakan istilah opera citato (op.cit) dan loco citato (loc.cit), tetapi setelah ibiden (ibid) tetap digunakan. Jika referens yang dirujuk telah diselingi oleh referensi lain, maka cukup ditulis nama pengarang, judul awal artikel atau buku, dan halaman buku yang dirujuk.
- Jika karya yang dirujuk berupa terjemahan, maka nama penerjemah ditulis setelah judul karya dan didahului kata "terj"
- Judul artikel dalam jurnal atau buku antologi (bunga rampai) ditulis tegak diberi tanda kutip, sementara nama jurnal atau buku antologi ditulis miring.
- Penulisan nomor halaman ditulis angka halaman yang maksud dengan tulisan h, diakhiri tanda titik.
- Penulisa kota, nama penerbit, dan tahun terbit diletakkan dalam kurung, dengan perincian kurng buka (diikuti nama kota, titik dua (nama penerbit, koma ( , ), tahn terbit, dan tutup kurung), tanda koma ( , ) diletakkan setelah nama pengarang, judul artikel atau buku, dan identitas penerbit.
Contoh penulisan Footnote (Catatan
Kaki) yang baik dan benar
1Samsul
Nizar, Pengarang Dasar-Dasar Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2011) h.27
2Ibid; h. 37
3Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1973) h. 7
4Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan Islam, h. 66
Media Pratama, 2011) h.27
2Ibid; h. 37
3Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1973) h. 7
4Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan Islam, h. 66
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Semangat. Semangat. Semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar