Kamis, 01 Maret 2012

Maulid Nabi & Valentin

Asalamualaikum w.w.

Yth. Ketua Takmir Masjid beserta Anggotanya.

Yth. Pembina Remaja Masjid.

Yth. Ketua Remaja Masjid beserta Anggotanya.

Serta seluruh pemirsa yang dirahmati oleh Allah Swt.

Syukur Alhamdulillah, kita bisa bertemu lagi dalam keadaan sehat. Shalawat Salam Barokah Allah semoga senantiasa berlimpah kepada Rasulullah Muhamad Saw.

Para pemirsa yang dirahmati Allah.

Di sini saya akan mengajak diri saya pribadi beserta keluarga saya skligus pemirsa untuk mencintai Rasulullah Saw dengan meneladani perilaku Beliau Saw. Dengan menguraikan sebuah topik menarik: Antara Maulid Nabi dengan Valentin ini, semoga Allah Swt membuka pintu-pintu hidayah kepada kita.

Berkaitan dengan topik tersebut, ada tiga hal yang ingin disampaikan.

Pertama, apakah selama ini kita sudah mencintai Nabi Muhammad Saw??? Kalau sudah, apa buktinya???

Setiap tahun kita (apalagi Remas) memperingati (PHBI= Peringatan Hari Besar Islam) hari Kelahiran Nabi Besar Muhamad Saw pada 12 Rabiul Awal dengan berbagai macam acara. Akan tetapi, dari hari ke hari seolah-olah kita semakin jauh dari bentuk keteladanan Rasulullah Saw. Allah Swt sudah membagi profesi kita sesuai dengan kadar kemampuan kita. ada pemimpin, ada ulama, ada orang kaya, ada juga orang biasa/rakyat. Berikut perihal profesi tersebut di mata bangsa Indonesia. Pemimpin seharusnya bisa memberikan kebijakan dengan mempertimbangkan nasib kesejahteraan rakyat. Malahan, mereka membuat kebijakan untuk kesenangan pribadinya semata. Ulama seharusnya bisa mengontrol hukum-hukum syariat. Malahan, moral generasi bangsa ini sudah diambang kehancuran. Banyak sekali pemuda yang sudah meninggalkan ajaran-ajaran islam, dan itu menjadi tugas utama ulama untuk menegakkan hukum-hukum syariat. Orang kaya seharusnya dapat memberikan sebagian hartanya untuk orang-orang yang membutuhkan. Malahan, mereka saling bersaing dalam menumpuk harta tanpa mempedulikan nasib sekitarnya. Ternyata, hal itu sudah umum. Terakhir, orang biasa/rakyat seharusnya bisa mendoakan para pemimpin agar bijaksana, ulama agar kuat pendiriannya, dan orang kaya agar lebih dermawan. Malahan, rakyat dimana-mana menyemarakkan demonstrasi. Yang disalahkan SIAPA???

Allah berfirman, “Rakyat tidak akan rusak biarpun mereka zalim (melakukan sesuatu tidak semestinya) jika pemimpin atau penguasa mereka menunjukkan yang baik (selalu berbuat baik). Akan tetapi, rakyat akan rusak biarpun mereka selalu berbuat baik jika penguasa mereka zalim dan berbuat jelek.” Selain itu, Allah menegaskan lagi, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Al-A’raf: 96). Simpulan sementaranya atas rusaknya bangsa ini adalah pemimpin yang kurang menunjukkan citra yang arif, bijaksana, dan adil, serta semua lapisan masyarakat yang mendustakan perintah Allah, tidak beriman, dan tidak bertakwa.

Kedua, apakah Maulid Nabi Muhammad Saw yang diperingati pada tanggal 5 Februari 2012 kemarin membekas/membias pada hati kita??? Apakah kita semakin mantab dengan kerasulan Beliau??? Apa mungkin ternyata kita belum memperingati hari Kelahiran Beliau lantaran kita terkena pengaruh anggapan bid’ah bagi mereka yang semangat mengadakan Maulid nabi???

Saudaraku...

Rasulullah Saw ialah Makhluk yang paling utama dan mulia. Setiap gerak-gerik Beliau, setiap tutur kata Beliau, setiap diam Beliau, adalah hak/benar dan jaminan surga. Mantabkan diri kita untuk menangkis anggapan bid’ah dari orang-orang yang kurang bertanggung jawab. Ini skligus mengingatkan bagi yang belum memperingati Maulid Nabi Muhamad Saw, segara laksanakan.

Saudaraku...

Kita sudah sangat yakin bahwa kita akan selamat di dunia hingga akhirat manakal kita menghormati dan meniru Beliau Saw. Mari kita perbanyak membaca Al-Quran. Mari kita perbanyak membaca Al-Hadits. Mari kita perbanyak membaca Shiroh Nabawiyah. Tumbuhkan kecintaan kita kepada Beliau Saw. Kita atur waktu sehari-hari kita untuk membaca Al-Quran, Al-Hadits, dan Shiroh Nabawiyah agar hidup ini lebih berarti dan semangat.

Al-Quran adalah cahaya. Siapa yang membacanya pasti terang hatinya, semangat hidupnya. Al-Hadits adalah Hal baru, yang dapat menjadikan kita menjadi pembaharu. Shiroh Nabawiyah adalah perjalanan suci, yang menjadikan kita semakin teruji.

Ketiga, valentin adalah budaya kafir. Budaya yang berasal dari luar islam. Budaya yang menghalalkan hubungan kasih sayang antara remaja putra dan putri layaknya suami istri. Tidak ada anjuran sama skli berpacaran di dalam Islam. Makna berpacaran akhir-akhir ini adalah layaknya sah suami istri. Kita mendengar ada remaja mengatakan “Jadian” seakan-akan mereka baru saja “Ijab Sah”, yang pada akhirnya mereka bisa sak karepe dewe untuk melampiaskan nafsu binatangnya. Jadi, jangan sampai terpengaruh pada budaya valentin yang jatuh pada tanggal 14 Februari.

Demikian dulu, yang dapat disampaikan. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Akan lebih sempurnanya jika acara ini diisi dengan dialog. Terima kasih.

Hukum Merayakan Hari Valentine buat Umat Islam” ketegori Muslim. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Langsung saja pertanyaan saya Ustadz, bagaimana hukum merayakan hariValentine dalam pandangan syariah Islam? Mohon dijelaskan hakikat dan sejarahnya. Mohon dijelaskan, terima kasih

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nurahini Hendrawati

Jawaban

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Boleh jadi tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.

Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasan valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.

Perayaan Valentine’s Say adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani

Valentine’s Day menurut literatur ilmiyah yang kita dapat menunjukkan bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani.

Bahkan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.

The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari .

Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis dari Romawi kuno.

Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.

Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaanValentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya juga ada fatwa yang mengharamkan perayaan valentinekhusus buat umat Islam.

Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.

Valentine Berasal dari Budaya Syirik.

Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.

Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be myValentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid ” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.

Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.

Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka,
naudzu billahi min zalik.

Semangat valentine adalah Semangat Berzina

Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.

Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hariValentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.

Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orangbarat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapanmake love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make loveatau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.

Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?

Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buatorang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang.

Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumber Hukum Merayakan Hari Valentine buat Umat Islam : http://assunnah.or.id

Tidak ada komentar: